
Dalam dunia jaringan modern, stabilitas dan kecepatan internet merupakan kebutuhan utama, terutama di lingkungan bisnis, pendidikan, maupun publik. Salah satu solusi penting untuk mencapai performa jaringan yang optimal adalah Load Balancing. Teknologi ini dapat diimplementasikan secara efektif menggunakan perangkat MikroTik.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang fungsi dan peran dari Load Balancing, serta bagaimana melakukan konfigurasi Load Balancing menggunakan MikroTik agar koneksi internet lebih stabil, merata, dan efisien.
Apa Itu Load Balancing
Load Balancing adalah teknik membagi beban trafik jaringan ke lebih dari satu jalur koneksi internet (gateway) agar dapat berjalan secara seimbang. Tujuannya adalah untuk : Meningkatkan performa jaringan, Memastikan koneksi tetap tersedia jika salah satu ISP down, Mengoptimalkan pemakaian beberapa jalur internet secara efisien. Teknologi ini sangat berguna pada jaringan dengan banyak pengguna atau perangkat, misalnya di kantor, sekolah, kampus, kafe, hingga hotel.
Fungsi dan Peran dari Load Balancing
1. Mengoptimalkan Penggunaan Koneksi Internet
Dengan Load Balancing, dua atau lebih koneksi internet dapat digunakan secara bersamaan. MikroTik akan mendistribusikan trafik ke gateway yang paling optimal, sehingga koneksi tidak hanya bergantung pada satu ISP.
2. Meningkatkan Redundansi dan Keandalan
Jika salah satu koneksi internet bermasalah, trafik otomatis akan dialihkan ke koneksi lain tanpa mengganggu aktivitas pengguna. Inilah yang membuat Load Balancing berperan penting dalam redundansi jaringan.
3. Mencegah Overload pada Satu Jalur Koneksi
Jika satu jalur digunakan terlalu banyak, kecepatan bisa menurun drastis. Load Balancing mencegah ini dengan mendistribusikan beban secara adil, sehingga trafik tidak menumpuk di satu koneksi saja.
4. Meningkatkan Efisiensi Bandwidth
Fungsi lainnya adalah memaksimalkan pemakaian bandwidth dari semua koneksi yang tersedia. Tidak ada bandwidth yang terbuang percuma, dan setiap jalur akan digunakan secara seimbang.
Jenis Load Balancing di MikroTik
MikroTik menyediakan beberapa metode Load Balancing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, di antaranya :
-
PCC (Per Connection Classifier) – metode paling populer dan fleksibel, cocok untuk banyak klien.
-
Nth – metode berdasarkan urutan koneksi, ideal untuk jaringan kecil.
-
ECMP (Equal Cost Multi Path) – menggunakan static route dengan beberapa gateway.
-
Failover (Backup Gateway) – bukan Load Balancing murni, tapi berfungsi sebagai jalur cadangan.
Dalam tutorial ini, kita akan fokus pada metode PCC, karena memiliki fleksibilitas tinggi dan dapat membagi trafik berdasarkan IP source, destination, atau kombinasi keduanya.
Konfigurasi Load Balancing Menggunakan MikroTik (Metode PCC)
Topologi Dasar :
-
Dua koneksi internet (ISP1 dan ISP2)
-
Satu router MikroTik
-
Klien terhubung ke LAN
Langkah 1 : Setup Interface dan IP Address
Atur IP address pada masing-masing interface :
/ip address
add address=192.168.88.1/24 interface=LAN
add address=10.10.10.2/30 interface=ISP1
add address=20.20.20.2/30 interface=ISP2
Langkah 2 : Tambahkan Default Gateway
/ip route
add gateway=10.10.10.1 routing-table=to_ISP1
add gateway=20.20.20.1 routing-table=to_ISP2
Langkah 3 : Tandai Koneksi Menggunakan PCC
/ip firewall mangle
add chain=prerouting in-interface=LAN per-connection-classifier=src-address:2/0 action=mark-connection new-connection-mark=conn_ISP1 passthrough=yes
add chain=prerouting in-interface=LAN per-connection-classifier=src-address:2/1 action=mark-connection new-connection-mark=conn_ISP2 passthrough=yes
Langkah 4 : Tandai Routing Berdasarkan Koneksi
/ip firewall mangle
add chain=prerouting connection-mark=conn_ISP1 in-interface=LAN action=mark-routing new-routing-mark=to_ISP1 passthrough=yes
add chain=prerouting connection-mark=conn_ISP2 in-interface=LAN action=mark-routing new-routing-mark=to_ISP2 passthrough=yes
Langkah 5 : Buat Routing Berdasarkan Mark
/ip route
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.10.1 routing-mark=to_ISP1
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=20.20.20.1 routing-mark=to_ISP2
Langkah 6 : NAT untuk Kedua ISP
/ip firewall nat
add chain=srcnat out-interface=ISP1 action=masquerade
add chain=srcnat out-interface=ISP2 action=masquerade
Setelah konfigurasi selesai, MikroTik akan otomatis membagi trafik internet ke dua koneksi (ISP1 dan ISP2) sesuai klasifikasi PCC.
Tips dan Catatan Tambahan
-
Tes failover : Matikan salah satu koneksi ISP dan pastikan koneksi tetap berjalan via jalur lainnya.
-
Gunakan script monitoring untuk memeriksa status koneksi dan melakukan tindakan otomatis jika koneksi putus.
-
Perhatikan DNS server agar semua koneksi dapat resolving domain secara konsisten.
-
Gunakan perangkat MikroTik yang cukup kuat (RB750Gr3 ke atas) jika trafik jaringan tinggi.
Kapan Load Balancing MikroTik Dibutuhkan
Gunakan Load Balancing jika : Memiliki lebih dari satu koneksi internet, Trafik pengguna tinggi dan sering terjadi overload, ISP sering tidak stabil, Anda ingin memastikan ketersediaan koneksi 24/7
Teknologi ini memberikan pengaruh signifikan terhadap performa jaringan Anda, baik dalam hal kecepatan maupun keandalan.
Fungsi dan peran dari Load Balancing dalam jaringan sangat vital untuk menciptakan koneksi internet yang stabil, cepat, dan tahan gangguan. Dengan menggunakan MikroTik, Anda bisa menerapkan Load Balancing dengan mudah dan hemat biaya.
Metode PCC di MikroTik memungkinkan distribusi trafik internet secara seimbang antar beberapa ISP, serta memberikan failover otomatis jika salah satu jalur gagal. Ini sangat penting untuk bisnis, institusi, maupun layanan publik yang tidak boleh mengalami downtime.
Dengan memahami dan mengimplementasikan konfigurasi Load Balancing menggunakan MikroTik, Anda telah mengambil langkah maju dalam mengelola jaringan profesional yang andal dan efisien.
Previous Article
Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan MikroTik dalam Jaringan