Konfigurasi Static Route dan Dynamic Routing di MikroTik

Dalam pengelolaan jaringan, routing adalah proses penting yang memungkinkan data dikirim dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Di dalam perangkat MikroTik, routing dapat dikonfigurasi secara manual (static) maupun otomatis (dynamic) tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas jaringan. Untuk teknisi jaringan maupun pemula, memahami apa perbedaan dari static route dan dynamic routing, serta cara mengimplementasikannya di MikroTik adalah langkah fundamental dalam membangun infrastruktur yang efisien dan stabil.

Artikel ini akan membahas pengertian, perbedaan, dan cara konfigurasi static route dan dynamic routing di MikroTik, serta kapan sebaiknya masing-masing metode digunakan.

Pengertian Routing

Routing adalah proses pengiriman paket data dari satu jaringan ke jaringan lain melalui perangkat yang disebut router. Dalam hal ini, MikroTik berperan sebagai router yang menentukan jalur terbaik untuk setiap paket data berdasarkan routing table.

Routing dibagi menjadi dua jenis utama :

  1. Static Route

  2. Dynamic Routing

Apa Perbedaan dari Static Route dan Dynamic Routing

Memahami apa perbedaan dari static route dan dynamic routing sangat penting sebelum menerapkannya di jaringan Anda.

Aspek Static Route Dynamic Routing
Konfigurasi Manual Otomatis
Skalabilitas Kurang cocok untuk jaringan besar Sangat cocok untuk jaringan besar
Overhead Rendah Lebih tinggi (menggunakan bandwidth untuk pertukaran routing)
Kemudahan Pemeliharaan Butuh update manual jika terjadi perubahan Update otomatis jika ada perubahan topologi
Keamanan Lebih aman (tidak menerima route dari router lain) Lebih rentan jika tidak dikonfigurasi dengan benar
Protokol yang Digunakan Tidak perlu protokol khusus Menggunakan OSPF, BGP, RIP, dll

Kesimpulan perbedaan :
Static routing lebih cocok untuk jaringan kecil dan tetap, sedangkan dynamic routing lebih efektif untuk jaringan besar yang sering berubah.

Kapan Menggunakan Static Route

Gunakan static route jika : Topologi jaringan sederhana, Jumlah router sedikit, Anda ingin kontrol penuh terhadap jalur data, Keamanan adalah prioritas, Contoh kasus : Jaringan kantor kecil yang hanya terdiri dari dua subnet.

Kapan Menggunakan Dynamic Routing

Gunakan dynamic routing jika : Jaringan Anda kompleks dan memiliki banyak router, Topologi sering berubah, Anda ingin efisiensi pengelolaan dan otomatisasi, Contoh kasus : ISP, jaringan kampus besar, atau perusahaan dengan banyak cabang.

Cara Konfigurasi Static Route di MikroTik

Berikut langkah-langkah untuk membuat static routing di MikroTik :

1. Akses Router

  • Gunakan Winbox atau WebFig

  • Login ke MikroTik Anda

2. Buka Menu IP → Routes

  • Klik tombol + untuk menambahkan routing baru

3. Konfigurasi Parameter

  • Dst. Address : IP tujuan/subnet (contoh: 10.20.30.0/24)

  • Gateway : IP next-hop (contoh: 192.168.1.1)

  • Klik OK

Contoh :

bash
/ip route add dst-address=10.20.30.0/24 gateway=192.168.1.1

4. Verifikasi

  • Buka Terminal dan ketik :

bash
/ip route print
  • Pastikan routing static telah ditambahkan

Cara Konfigurasi Dynamic Routing di MikroTik (OSPF)

Salah satu protokol routing dinamis yang umum digunakan di MikroTik adalah OSPF (Open Shortest Path First). Berikut adalah langkah-langkahnya :

1. Persiapkan IP Address Tiap Interface

Contoh :

  • Router 1 :

    • ether1 : 192.168.1.1/24

    • ether2 : 10.10.10.1/24

  • Router 2 :

    • ether1 : 192.168.1.2/24

    • ether2 : 10.20.20.1/24

2. Aktifkan OSPF di Winbox

  • Masuk ke Routing > OSPF

  • Tambahkan Instance (gunakan default jika belum ada)

  • Masuk ke Networks lalu klik + untuk menambahkan jaringan :

bash
network: 192.168.1.0/24 area: backbone
  • Lakukan konfigurasi yang sama di router lainnya, pastikan area dan jaringan saling terkoneksi

3. Cek Routing Table

  • Setelah OSPF aktif dan berhasil, router akan otomatis menambahkan route dari router tetangga

  • Cek dengan :

bash
/ip route print
  • Routing dengan flag DAo menandakan bahwa route berasal dari OSPF

Kombinasi Static dan Dynamic Routing

Dalam praktiknya, banyak jaringan menggunakan kombinasi static dan dynamic routing. Contohnya : Static digunakan untuk default route ke internet, Dynamic routing digunakan untuk komunikasi antar router internal

Contoh default route static ke internet :

bash
/ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.100.1

Tips Menjaga Efisiensi dan Keamanan Routing di MikroTik

  1. Gunakan routing filter untuk membatasi atau memodifikasi route yang diterima dari router lain

  2. Aktifkan logging untuk memantau perubahan routing

  3. Selalu backup konfigurasi sebelum menambahkan routing baru

  4. Amati interface status untuk memastikan semua jalur aktif

  5. Gunakan RouterOS versi terbaru agar mendapat pembaruan fitur dan keamanan

Routing adalah komponen vital dalam pengelolaan jaringan. Mengetahui apa perbedaan dari static route dan dynamic routing akan membantu Anda memilih metode routing yang paling sesuai dengan kebutuhan jaringan.

Static routing menawarkan kontrol penuh dan efisiensi untuk jaringan kecil, Dynamic routing memberikan fleksibilitas dan otomatisasi untuk jaringan kompleks

Dengan perangkat MikroTik yang mendukung keduanya, Anda bisa mengatur routing dengan mudah dan efisien. Baik menggunakan metode manual maupun otomatis, pastikan konfigurasi Anda aman, stabil, dan sesuai standar jaringan.