Cara Membatasi Penggunaan Bandwidth per Pengguna dengan MikroTik
- by pena-edukasi
- 19:38 11/07/2025
- 0

Dalam pengelolaan jaringan, salah satu tantangan terbesar adalah mengatur penggunaan bandwidth agar adil dan merata untuk semua pengguna. Ketika beberapa pengguna menyedot bandwidth terlalu banyak misalnya untuk streaming, download besar, atau game online pengguna lain bisa mengalami koneksi yang lambat. Di sinilah peran MikroTik sebagai router andalan sangat penting.
MikroTik memiliki fitur Bandwidth Management (Queue) yang memungkinkan administrator jaringan untuk membatasi kecepatan akses internet berdasarkan IP, MAC address, atau bahkan user Hotspot.
Artikel ini akan mengupas secara lengkap bagaimana langkah untuk membatasi penggunaan bandwidth dengan MikroTik, serta memberikan panduan praktis agar jaringan Anda tetap stabil dan optimal.
Mengapa Penting Membatasi Bandwidth di Jaringan
Sebelum masuk ke teknis konfigurasi, penting untuk memahami mengapa pembatasan bandwidth itu perlu, terutama dalam jaringan yang memiliki banyak pengguna :
-
Menjaga kualitas layanan (QoS) untuk semua pengguna
-
Mencegah satu user menyedot seluruh bandwidth
-
Mengurangi latensi saat penggunaan bersamaan
-
Mengelola jaringan RT/RW Net, kantor, atau sekolah secara efisien
-
Meningkatkan performa akses aplikasi penting seperti Zoom, Google Meet, dll.
Fitur MikroTik untuk Membatasi Bandwidth
Ada dua metode utama dalam MikroTik untuk manajemen bandwidth :
-
Simple Queue Paling umum dan mudah dikonfigurasi, cocok untuk jaringan kecil.
-
Queue Tree Lebih kompleks, cocok untuk jaringan besar atau ISP.
Dalam artikel ini kita akan fokus pada Simple Queue sebagai metode paling cepat dan efektif untuk membatasi bandwidth per pengguna.
Bagaimana Langkah untuk Membatasi Penggunaan Bandwidth dengan MikroTik
Berikut adalah panduan langkah demi langkah menggunakan Simple Queue untuk membatasi bandwidth per pengguna :
Langkah 1 : Login ke MikroTik
-
Buka Winbox atau akses melalui WebFig
-
Masukkan IP Address MikroTik (biasanya 192.168.88.1)
-
Login menggunakan username dan password
Langkah 2 : Identifikasi IP Pengguna
Sebelum membuat queue, tentukan IP address dari perangkat atau user yang akan dibatasi. Anda bisa melihat IP aktif melalui :
-
Menu IP > DHCP Server > Leases
-
Atau tetapkan IP statis untuk tiap user (disarankan)
Contoh : Anda ingin membatasi pengguna dengan IP 192.168.88.10
Langkah 3 : Buat Simple Queue
-
Masuk ke menu Queues > Simple Queues
-
Klik tombol
+
untuk menambahkan rule baru -
Pada tab General, isi :
-
Name : User1
-
Target : 192.168.88.10
-
-
Pada tab Target Upload/Download, isi:
-
Max Limit : Misalnya
1M/1M
(maksimal 1 Mbps upload & download) -
Limit At (opsional) : Untuk minimum bandwidth
-
-
Klik Apply lalu OK
Sekarang, user dengan IP tersebut akan dibatasi kecepatan maksimalnya menjadi 1 Mbps.
Langkah 4 : Tambahkan Pengguna Lain Jika Diperlukan
Ulangi langkah di atas untuk setiap pengguna yang ingin Anda atur. Anda juga bisa menggunakan range IP atau address list untuk membatasi sekelompok pengguna sekaligus.
Langkah 5 : Monitoring dan Evaluasi
Setelah queue aktif, Anda bisa melihat : Penggunaan bandwidth secara real-time, Statistik transfer data per pengguna, Kapan user melewati batas kecepatan. Ini membantu dalam mengevaluasi apakah pembatasan sudah optimal atau perlu penyesuaian.
Tips Tambahan untuk Manajemen Bandwidth yang Lebih Baik
-
Gunakan DHCP dengan static lease agar IP user tidak berubah
-
Beri prioritas untuk aplikasi penting seperti email, Zoom, dll. (bisa dengan QoS)
-
Blokir situs berat atau streaming menggunakan Layer 7 Firewall jika perlu
-
Gunakan Queue Tree jika ingin kontrol lebih detail berdasarkan port, protocol, dsb
Contoh Kasus Jaringan Sekolah
Di sebuah sekolah dengan 50 komputer, guru sering mengeluhkan jaringan lambat karena siswa membuka YouTube atau download file besar. Solusinya : Setiap komputer diberi IP statis, Buat Simple Queue untuk masing-masing IP dengan batas 512Kbps, Server guru atau ruang rapat diberi prioritas lebih tinggi (2Mbps)
Hasilnya : Koneksi lebih stabil, Tidak ada lagi dominasi bandwidth oleh satu atau dua pengguna, Guru bisa mengakses Google Meet tanpa gangguan
Keuntungan Menggunakan MikroTik untuk Bandwidth Management
Fitur | Keuntungan |
---|---|
Simple Queue | Mudah dikonfigurasi, cocok untuk pemula |
Support banyak user | Efisien untuk sekolah, kantor, RT/RW Net |
Monitoring real-time | Bisa evaluasi penggunaan jaringan dengan cepat |
Integrasi dengan Hotspot | Bisa dikaitkan langsung dengan user login |
Gratis dan powerful | Tidak butuh software tambahan |
Membatasi penggunaan bandwidth per pengguna dengan MikroTik adalah solusi efektif untuk menjaga kualitas jaringan tetap optimal. Dengan mengikuti panduan ini, Anda sudah memahami bagaimana langkah untuk membatasi penggunaan bandwidth dengan MikroTik menggunakan fitur Simple Queue yang praktis dan efisien.
Bagi administrator jaringan, langkah ini sangat penting untuk menciptakan pengalaman internet yang adil dan lancar bagi semua pengguna—baik di rumah, sekolah, kantor, atau usaha berbasis jaringan seperti warnet dan RT/RW Net.
Previous Article
Membuat Perangkat Pembelajaran Berbasis Kurikulum Merdeka dengan AI