Telegram vs WhatsApp Mana yang Lebih Aman untuk Komunikasi
- by pena-edukasi
- 13:51 19/05/2025
- 0

Dalam era digital saat ini, komunikasi instan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Dua aplikasi pesan instan yang paling populer di dunia adalah Telegram dan WhatsApp. Keduanya menawarkan fitur-fitur canggih dan kemudahan komunikasi lintas platform. Namun, bagi banyak pengguna, keamanan dan privasi menjadi faktor utama dalam memilih platform komunikasi. Artikel ini akan membahas secara mendalam pertanyaan yang sering diajukan: Mana yang lebih aman antara Telegram dengan WhatsApp?
Sekilas Tentang Telegram dan WhatsApp
WhatsApp adalah aplikasi pesan instan milik Meta (Facebook), dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif. Aplikasi ini mendukung perpesanan teks, panggilan suara dan video, serta berbagi dokumen dan media.
Telegram, yang dikembangkan oleh Pavel Durov, memiliki lebih dari 700 juta pengguna aktif. Telegram menonjol dengan fitur cloud-based, grup besar (hingga 200.000 anggota), dan channel publik.
1. Enkripsi dan Keamanan Pesan
WhatsApp menggunakan enkripsi end-to-end secara default untuk semua percakapan, baik teks, panggilan suara, maupun video. Ini berarti hanya pengirim dan penerima yang dapat membaca pesan. Bahkan WhatsApp sendiri tidak bisa mengakses isi percakapan.
Telegram, di sisi lain, tidak menggunakan enkripsi end-to-end secara default. Enkripsi ini hanya tersedia pada fitur "Secret Chat". Pesan reguler di Telegram disimpan di cloud dan dienkripsi secara client-server, yang memungkinkan Telegram mengakses pesan jika diperlukan, misalnya untuk sinkronisasi antar perangkat.
Kesimpulan : Dalam hal enkripsi default, WhatsApp lebih unggul dibandingkan Telegram.
2. Privasi Data Pengguna
Privasi menjadi perhatian utama pengguna saat membandingkan mana yang lebih aman antara Telegram dengan WhatsApp. WhatsApp mengumpulkan berbagai data pengguna, seperti : Nomor telepon, Kontak, Lokasi, Informasi perangkat, Data penggunaan aplikasi. Data ini digunakan untuk keperluan iklan dan analitik oleh perusahaan induknya, Meta.
Telegram, sebaliknya, mengklaim hanya menyimpan data minimal, seperti nomor telepon dan kontak, dan tidak digunakan untuk tujuan iklan. Selain itu, Telegram menyediakan fitur username sehingga pengguna tidak perlu membagikan nomor telepon.
Kesimpulan : Dari sisi privasi data, Telegram menawarkan pendekatan yang lebih ramah terhadap privasi dibandingkan WhatsApp.
3. Pengelolaan Cloud dan Penyimpanan
WhatsApp menyimpan pesan secara lokal di perangkat pengguna, dan backup dilakukan melalui Google Drive (Android) atau iCloud (iOS), yang tidak menggunakan enkripsi end-to-end.
Telegram menggunakan sistem cloud yang memungkinkan pengguna mengakses pesan dari berbagai perangkat secara otomatis. Meski efisien, pendekatan ini membuka kemungkinan akses data oleh Telegram jika tidak menggunakan Secret Chat.
Kesimpulan : Telegram unggul dari sisi fleksibilitas, tetapi WhatsApp memiliki keunggulan dalam keamanan pesan lokal.
4. Fitur Keamanan Tambahan
WhatsApp : Verifikasi dua langkah (2FA), Pemberitahuan keamanan saat kunci enkripsi berubah, Penguncian aplikasi dengan biometrik
Telegram : 2FA, Secret Chat dengan self-destruct timer, Penghapusan pesan dari kedua sisi, Fitur passcode lock dan screenshot blocker
Telegram memberikan lebih banyak kontrol terhadap keamanan percakapan dan penghapusan data, termasuk kemampuan untuk menghapus seluruh riwayat chat dari kedua belah pihak.
5. Keamanan Open Source vs Closed Source
Kode sumber WhatsApp tidak sepenuhnya terbuka, membuat audit keamanan independen lebih sulit dilakukan. Sementara itu, Telegram membuka sebagian besar kode sumber kliennya, meskipun server tetap tertutup.
Beberapa ahli keamanan mengkritik Telegram karena menggunakan protokol enkripsi buatannya sendiri (MTProto), sementara WhatsApp menggunakan protokol Signal yang sudah banyak diaudit dan diakui.
Kesimpulan : Dalam hal transparansi dan audit keamanan, Telegram mendapat poin, tetapi WhatsApp lebih dipercaya oleh komunitas kriptografi karena menggunakan standar yang sudah terbukti.
6. Potensi Ancaman dan Serangan
Telegram sering digunakan oleh kelompok yang menginginkan komunikasi lebih privat, termasuk aktivis dan jurnalis. Namun, karena tidak semua komunikasi menggunakan enkripsi end-to-end, risiko penyadapan masih ada jika pengguna tidak menggunakan Secret Chat.
WhatsApp sendiri pernah mengalami celah keamanan, seperti insiden spyware Pegasus. Namun, perusahaan cepat menambal kerentanan tersebut, dan pengguna dilindungi secara default dengan enkripsi end-to-end.
Kesimpulan : Keduanya memiliki risiko masing-masing, tetapi WhatsApp menawarkan keamanan tingkat tinggi secara otomatis.
Pertanyaan "Mana yang lebih aman antara Telegram dengan WhatsApp?" tidak memiliki jawaban yang sepenuhnya mutlak, karena tergantung pada cara pengguna memanfaatkan aplikasi dan kebutuhan masing-masing.
Jika Anda menginginkan keamanan pesan yang terenkripsi end-to-end secara otomatis dan tidak ingin repot mengatur fitur keamanan tambahan, WhatsApp adalah pilihan yang lebih aman. Namun, jika Anda lebih peduli terhadap privasi data pribadi dan ingin lebih banyak kontrol terhadap pesan serta identitas (seperti penggunaan username), maka Telegram memberikan opsi yang lebih fleksibel.
Idealnya, pengguna perlu memahami fitur keamanan yang tersedia di kedua platform dan menggunakannya dengan bijak. Menjaga keamanan komunikasi digital tidak hanya soal aplikasi, tapi juga bagaimana kita mengatur, menggunakan, dan memahami fitur-fitur keamanan yang disediakan.
Previous Article
Prediksi Masa Depan Dunia dengan Teknologi Artificial Intelligence