Radio FM Riawayatmu Kini

Maraknya digitalisasi media yang terus berkembang membuat bisnis radio frekuensi FM di Indonesia, khususnya yang ada di daerah, mengalami penurunan. Ini adalah sebuah kewajaran ketika teknologi terkini menggusur keberadaan peralatan teknologi yang perna ada sebelumnya. Radio FM di sebagian tempat masih aktif dan eksistensinya masih baik, walaupun pendengar radio tersebut tinggal tersisa pemirsa lama yang masih ada.

Jika melihat riwayat, zaman dulu siaran radio berita sangat dibutuhkan masyarakat. Siaran radio berita menjadi sarana informasi untuk mengetahui apa yang terjadi di luar sana. Siaran radio berita juga berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Dengan adanya siaran radio, golongan muda saat itu tahu Jepang telah menyerah kepada sekutu. Golongan muda pun mendesak kepada golongan tua termasuk Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Masyarakat tahu Indonesia telah merdeka melalui radio. Sejak itu, siaran radio berita sangat ditunggu-tunggu, dan menjadi wajib dimiliki di setiap rumah tangga. Namun di era serba digital ini, siaran radio seolah tenggelam. Banyak media online bermunculan mengalahkan eksistensi radio berita.

Pertanyaan yang muncul saat ini adalah bagaimana nasib radio saat ini? Apakah masih dibutuhkan?

Banyak pihak menyadari bahwa di era digital sekarang ini radio berita sedikit kehilangan tren. Masyarakat kini lebih memilih mencari informasi melalui media online dan televisi. Radio berita tidak mengurangi fungsi dan perannya dalam memberikan informasi kepada khalayak. Di tengah menjamurnya media online, dan televisi dewasa ini, radio berita masih saja terus eksis. Namun memang kita menyadari bahwa di era digital saat ini radio berita sedikit kehilangan tren, karena orang lebih memilih media online dan televisi sebagai sarana untuk memperoleh informasi.